Mengingat Rembulan
Pepohonan zaitun tercerabut
Sampai ke akar
Sampai ke bumi
Sampai habis
Tak sisa
"Tuhan memberikan tanah hanya untuk kami!"
Sedang para petani tanpa tanah
Memanen anak-anak dari puing pengungsian,
yang lantah dari ledakan berbahan kebohongan, banyak angkuh,
dan kebohongan,
dasawarsa kebohongan
setengah abad kebohongan
selanjutnya kebohongan
Setiap hari adalah musim panen anak-anak
Mereka mekar dari gereja dan masjid
Merekah dari tenda-tenda
Dari bubuk tembok yang dulu sekali
menyaksikan Isa naik ke surga
Anak-anak
merekah dimana-mana
"Apakah kalian membawaku ke pemakaman?"
"Tidak, sayang. Engkau hidup. Engkau terang.
Engkau sehidup dan seterang rembulan."
Terakhir kali mereka melihat rembulan adalah 1948.